04 Mei 2009

Dengan Teknik Balap Tinggi, Valentino Rossi Menangi MotoGP Spanyol


Valentino Rossi berhasil memenangi MotoGP Spanyol melalui perjuangan berat yang berlangsung di sirkuit Jerez, Minggu (3/5). Pebalap andalan tim Fiat-Yamaha ini menyelesaikan lomba selama 27 lap dengan total waktu 45 menit 18,557 detik dan merupakan kemenangan pertamanya di musim balapan 2009. Kini ia mengambil alih pimpinan klasemen sementara pebalap dengan total angka 65.

Juara dunia 2008 ini harus menguras segala kemampuannya untuk memenangkan balapan seri III ini. Bahkan dalam membesut tunggangan Yamaha YZ M1 ia tampil 110% lantara motornya kalah cepat sama Honda yang dikendarai pebalap tuan rumah, Dani Pedrosa.

Untuk mengejar Pedrosa, The Doctor harus melakukan pengereman dekat (late braking) di tikungan. Selain itu, untuk mengimbangi motornya, saat menikung dibarengi dengan menurunkan kakinya.

Dengan taktik ini, pebalap asal Urbino, Italia ini bisa menyalip pebalap Spanyol Dani pedrosa di lap ke-17. Sejak itu ia terus meninggalkan lawannya.

Sementara tim Yamaha sendiri sedikit bingung dengan performa motor Jorge Lorenzo. Padahal, saat kualifikasi, setingan motor sudah ditemukan. Namun ketika start, pebalap Spanyol ini melorot di urutan keempat.

Nasip apes menimpa pebalap tuan rumah itu. Balapan tingal menyelesaikan 3 lap, Lorenzo terlempar dari motornya. Padahal, jaraknya dengan Stoner sudah cukup dekat.

Penampilan Dani Pedrosa sungguh luar biasa. Bayangkan, start langsung melejit dan memimpin lomba. Namun ia harus merelakan posisi terdepan diambil Rossi.

Sedang Casey Stoner gagal meraih angka penuh. Pebalap Australia ini tak bisa mengimbangi Dani dan Rossi karena ada masalah dengan motornya. Ia mengeluhkan, setiap tampil di Jerez ini tak pernah mendapatkan motor yang sempurna. Meski di lap 6 sempat bersaingkat singkat antar tikungan dengan Rossi.

HASIL BALAPAN
1. Valentino Rossi Yamaha 45m18.557s
2. Dani Pedrosa Honda + 2.700s
3. Casey Stoner Ducati + 10.507s
4. Randy de Puniet LCR Honda + 31.893s
5. Marco Melandri Hayate Kawasaki + 33.128s
6. Colin Edwards Tech 3 Yamaha + 34.128s
7. Loris Capirossi Suzuki + 34.421s
8. Andrea Dovizioso Honda + 34.625s
9. Toni Elias Gresini Honda + 42.689s
10. Chris Vermeulen Suzuki + 45.183s
11. Sete Gibernau Hernando Ducati + 48.192s
12. Yuki Takahashi Scot Honda + 51.875s
13. James Toseland Tech 3 Yamaha + 53.683s
14. Alex de Angelis Gresini Honda + 53.941s
15. Nicky Hayden Ducati +1m01.237s
16. Niccolo Canepa Pramac Ducati +1m10.896s

peringkat sementara pebalap
1. Velentino Rossi 65
2. Casey Stoner 54
3. Jorge Lorenzo 41
4. Dani Pedrosa 41
5. Colin Edwards 27
6.Randy De Puniet 24
7. Andrea Dovisiuozo 23
8.Marco melandri 23
9. Chris Vermuelen 22
10.Loris Capirossi 18
11. Mika Kalio 16
12. Alex de Angelis 16
13.Antonio Elias 16
14.James Toseland 11
15.Sete Gibernau 9
16.Nicky Hayden 6
17.Yuki Takahashi 5
18 Niccolo Canepa 2

30 April 2009

Rossi: Saatnya Saya Mulai Butuh Kemenangan!


Valentino Rossi gagal naik podium pertama pada dua seri perdana MotoGP musim 2009 ini. Pada Sirkuit Motegi, Qatar dan Losail, Jepang, "The Doctor" yang berstatus juara bertahan selalu finis di posisi nomor dua.

Pada seri perdana dia jauh tertinggal dari Casey Stoner yang unggul tujuh detik. Kemudian di seri kedua pekan lalu, Rossi kembali harus kehilangan posisi terdepan. Menempati pole position, pebalap berusia 30 tahun itu gagal mempertahankan posisi karena digeser oleh rekan setimnya, Jorge Lorenzo, yang keluar sebagai juara.


Dua kegagalan tersebut membuat Rossi agak frustrasi, karena bakal kesulitan untuk mempertahankan gelarnya. Juara dunia enam kali di kelas primer itu pun memasang target, dia harus memulai kemenangan di Sirkuit Jerez, Spanyol, akhir pekan ini.

"Kami telah membuat start yang bagus pada awal musim karena dua kali naik podium. Ini menunjukkan kami cukup konsisten. Tetapi kami sekarang harus membuat langkah yang lebih maju lagi," ungkapnya.

"Motegi merupakan balapan yang bagus, tetapi kami memiliki satu atau dua masalah, sehingga harus segera dibenahi," tambah pria kelahiran Urbano tersebut.

Nah, akhir pekan ini Rossi optimistis bakal mengakhiri penantiannya untuk menjadi juara. Menurutnya, Jerez merupakan panggung "gembira" karena dia telah lima kali naik podium nomor satu dari delapan kali balapan MotoGP di trek itu.

"Kami telah memiliki banyak data dari Jerez, karena kami dua kali melakukan tes di sana pada musim dingin. Karenanya, saya berharap ini akan membantu kami untuk menemukan setting yang bagus. Seperti sudah digariskan, kami sangat kuat di trek itu dan selalu menyenangkan membalap di sana," jelas Rossi.

Sementara itu, Lorenzo juga punya keyakinan bakal berjaya di Jerez karena sirkuit tersebut merupakan "rumahnya". Alhasil, mantan juara dunia kelas 250cc itu optimistis, dia akan mempertahankan posisinya di puncak klasemen sementara.

"Motivasiku sangat tinggi karena saya datang ke rumah sendiri sebagai pimpinan klasemen. Saya tidak bisa meminta lebih banyak lagi," ungkap pebalap Spanyol tersebut.

"Saya punya feeling yang sangat bagus di Jepang, dan saya menikmati motor ini di setiap tikungan. Meskipun demikian, saya harus hati-hati karena masih perlu banyak belajar bagaimana membalap dengan ban Bridgestone yang masih baru bagiku," pungkasnya.

28 April 2009

Rossi Ingin Lupakan GP Jepang

Juara dunia MotoGP, Valentino Rossi, berharap tampil baik di seri lomba di Eropa setelah mengalami nasib buruk di dua seri awal di Qatar dan Jepang.

"Akhir pekan ini sangat gila. Lebih buruk daripada Qatar," kata pebalap berusia 30 tahun ini. Ia menempati posisi kedua di belakang rekannya sesama tim Yamaha, Jorge Lorenzo, sementara di Qatar ia menempati posisi kedua di belakang Casey Stoner.

"Saya berharap lomba akan berlangsung dalam cuaca yang baik," kata juara dunia delapan kali ini tentang lomba yang akan diikutinya, GP Spanyol, di sirkuit Jerez, Minggu (26/4).

"Selalu menyenangkan dapat berlomba di Jerez," kata Rossi. Rossi memulai lomba di Motegi dalam pole position. Namun, Lorenzo mampu melakukan manuver dan menggeser Rossi di posisi runner-up di atas pebalap Spanyol lainnya, Dani Pedrosa.

Dalam uji coba pra-musim di Jerez, bulan lalu, Rossi dan Lorenzo menempati posisi puncak di hari pertama. Adapun Stoner menempati urutan atas pada sesi berikutnya. "Saya kira kejuaraan akan berlangsung dengan menarik karena empat pebalap bersiap untuk berlomba sampai akhir."

27 April 2009

Jorge Lorenzo Juara, Rossi Lengkapi Kejayaan Yamaha di Motegi


Pebalap Jorge Lorenzo berhasil memenangkan MotoGP Jepang sebagai putaran kedua di Twin Ring, Motegi, Minggu (26/4). Posisi terdepan diambil pebalap asal Spanyol itu di lap 12 dan terus memimpin lomba sampai lap terakhir ke-24.

Sementara rekan setimnya, Valentino Rossi, harus puas menduduki posisi kedua. Padahal, "The Doctor" sudah melakukan start sempurna melejit ke depan sampai 11 lap pertama.

Bahkan setelah disalip Lorenzo, Rossi harus berjuang keras dengan pebalap Honda-Repsol, Dani Pedrosa. Tercatat beberapa kali susul-menyusul di posisi kedua. Sampai akhirnya, Rossi melebarkan jaraknya karena bila ia melepas pebalap asal Spoanyol itu bisa membahayakan posisi rekan setimnya dalam meraih kemenangan.

Namun usai lomba Rossi mengaku agak kecewa tidak meraih angka penuh. Katanya, ada gangguan kecil ketika rekannya, Jorge Lorenzo menyusulnya. Ketika kondisi Yamahanya sudah normal, ia melihat Lorenzo sudah terlalu jauh. Kendati begitu ia merasa puas bisa meraih poin dan menbendung Dani Perdrosa

Yamaha finis satu-dua. Suatu prestasi yang luar biasa, di mana Yamaha bisa melibas dua raksasa yang ingin memenangkan lomba di Motegi, yakni Ducati dan Honda.

Ducati ingin menguburkan dua pabrikan Jepang, Yamaha dan Honda. Sedangkan Honda yang lagi paceklik kemenangan ingin mendapat nilai sempurna di depan publik pendukungnya. Ternyata Jorge Lorenzo dan Rossi yang menguburkan mereka.

Sementara itu, Casey Stoner gagal mengimbangi Rossi atau naik podium tiga besar. Bisa jadi kondisi ini dipicu kurangnya adaptasi dengan sasis baru yang menggunakan serat karbon. Sebab, peluang untuk menjajal di sesi latihan terakhir diwarnai dengan hujan. Dengan kesabarannya, pebalap Australia itu berhasil finis keempat.


Balapan diwarnai kecelakaan yang menimpa Nicky Hayden. Pebalap Ducati asal Amerika itu Takahashi lepas lap 2. Pebalap tuan rumah Jepang itu menabrak, mungkin salah mengantisipasi kecepatan dan arah Ducati Desmisedici GP9, sehingga dirinya tak dapat menghindar dan menabrak Hayden.

Pada lap 13 pebalap veteran Sete Gibernau terguling dari motornya akibat membelok terlalu miring. Beruntung motor tidak mengalami kerusakan, begitu juga dengan dirinya sehingga pebalap Spanyol itu bisa melanjutkan lagi.

Hail lomba
1. Jorge Lorenzo Yamaha 43m47.238s
2. Valentino Rossi Yamaha + 1.304s
3. Dani Pedrosa Honda + 3.763s
4. Casey Stoner Ducati + 5.691s
5. Andrea Dovizioso Honda + 9.207s
6. Marco Melandri Hayate Kawasaki + 30.555s
7. Loris Capirossi Suzuki + 32.756s
8. Mika Kallio Pramac Ducati + 39.416s
9. James Toseland Tech 3 Yamaha + 43.106s
10. Chris Vermeulen Suzuki + 43.245s
11. Randy de Puniet LCR Honda + 44.834s
12. Colin Edwards Tech 3 Yamaha + 46.540s
13. Alex de Angelis Gresini Honda + 53.525s
14. Niccolo Canepa Pramac Ducati +1m21.804s
15. Toni Elias Gresini Honda + 1 lap

24 April 2009

Rossi Tercepat, Stoner Terpelanting pada Sesi Latihan I MotoGP Jepang



Juara dunia MotoGP 2008 Valentino Rossi membukukan diri sebagai yang tercepat dalam sesi latihan pertama MotoGP Jepang di sirkuit Motegi, Jumat (24/4). Andalan tim Yamaha itu mencatat waktu tercepat 1 menit 48,545 detik yang diukirnya di detik-detik terakahir.

Sebelumnya, posisi teratas dipegang Casey Stoner. Pebalap tim Ducati asal Australia itu menorehkan waktu 1 menit 48,601 detik. Bahkan juara MotoGP Qatar ini sempat "Piknik" keluar trek bersama Desmosedici GP9 selama sesi latihan.

Pertama dialami pada tikungan pertama dan satunya lagi di belokan tusuk konde (hairpin). Beruntung dari kecelakaan itu, Stoner tidak mengalami cedera yang berarti dan bisa kembali ke pit.

Sementara posisi ketiga direbut rekan setim Rossi, Jorge Lorenzo. Pebalap Spanyol itu kalah cepat 0,420 detik dari Rossi.


Hasil Latihan sesi I
Pos Rider Team Time Gap
1. Valentino Rossi Yamaha 1m48.545s
2. Casey Stoner Ducati 1m48.601s +0.056
3. Jorge Lorenzo Yamaha 1m48.965s +0.420
4. Chris Vermeulen Suzuki 1m49.382s +0.837
5. Colin Edwards Tech 3 Yamaha 1m49.697s +1.152
6. Loris Capirossi Suzuki 1m49.980s +1.435
7. Andrea Dovizioso Honda 1m50.030s +1.485
8. Marco Melandri Hayate Kawasaki 1m50.123s +1.578
9. Toni Elias Gresini Honda 1m50.209s +1.664
10. James Toseland Tech 3 Yamaha 1m50.342s +1.797
11. Dani Pedrosa Honda 1m50.391s +1.846
12. Nicky Hayden Ducati 1m50.393s +1.848
13. Yuki Takahashi Scot Honda 1m50.404s +1.859
14. Sete Gibernau Hernando Ducati 1m50.538s +1.993
15. Alex de Angelis Gresini Honda 1m50.601s +2.056
16. Randy de Puniet LCR Honda 1m50.669s +2.124
17. Mika Kallio Pramac Ducati 1m51.643s +3.098
18. Niccolo Canepa Pramac Ducati 1m51.929s +3.384

22 April 2009

Stoner Jadi Musuh Bersama


Casey Stoner menunjukkan penampilan yang ciamik pada seri perdana MotoGP 2009 di Sirkuit Losail, Qatar. Pebalap Australia ini unggul tujuh detik dari runner-up, 16 detik dari peringkat ketiga, 24 detik dari posisi keempat, 27 detik dari peringkat kelima, dan nyaris setengah menit dari peringkat keenam.

Tak heran banyak pebalap yang sangat penasaran untuk menandingi performanya sehingga dia bakal jadi musuh bersama. Nah, jelang balapan GP Jepang di Sirkuit Motegi, Minggu (24/4) nanti, nyaris semua pebalap menyatakan kesiapannya untuk memburu penunggang Desmosedeci tersebut.

Jorge Lorenzo misalnya, ia mengaku sudah melupakan kekecewaan di Losail. Pebalap Fiat Yamaha tersebut kini merasa lebih siap bertarung untuk bisa berada di posisi terdepan di Motegi.

Lorenzo sempat mengaku kecewa dengan performa motornya karena gap yang jauh dengan Stoner dan Valentino Rossi di Qatar. Namun, kini pebalap Spanyol ini mencoba melihat sisi positif dari hasil yang diraihnya di Qatar.

"Ini adalah tahun kedua saya dengan Yamaha di MotoGP dan kedua kalinya kami pergi ke kandang kami. Saya merasa termotivasi dengan balapan di Jepang ini," kata Lorenzo dikutip MotoGP.com, Selasa (21/4).

"Qatar adalah awal yang besar bagi kami meskipun saya tidak dapat menyamai Valentino dan Casey. Saya akan mencoba untuk lebih dekat dengan mereka di Motegi. Itu target terbesar saya di balapan ini," imbuh mantan juara dunia kelas 250cc ini.

Sebelumnya Rossi, Colin Edwards, Andrea Dovizioso, Chris Vermeulen, Daniel Pedrosa, penggeber Ducati lainnya Sete Gibernau dan Marco Melandri, sudah memproklamasikan diri untuk mengejar ketertinggalan mereka dari Stoner.

"Kami sudah berdiskusi tentang hal apa saja yang kurang dalam balapan kemarin. Hasilnya sunguh memuaskan, dan kini Yamaha siap tampil kompetitif di Jepang, apalagi ini rumah pabrikan kami," ucap Rossi.

Rossi mengaku, motivasinya sangat tinggi untuk mempertahankan gelar juara yang direngkuhnya tahun lalu. Kekuatan mesin, torsi, dan power Yamaha diyakini sangat cocok dengan situasi Motegi.

Balapan ketat dengan Stoner diyakini bakal terjadi lagi seperti musim lalu. "Saya menjadi juara dunia usai menang di Motegi, motivasi ini membuat kami semua yakin bisa memburu Stoner," tegas "The Doctor".

03 April 2009

Tak Ada Jaminan Pedrosa Tampil di Qatar


Dani Pedrosa belum mendapat kepastian apakah bisa tampil di seri perdana MotoGP musim 2009 ini pada 12 April di Qatar. Pasalnya, pebalap Spanyol itu masih bergelut dengan cedera pada lutut dan lengan kiri akibat kecelakaan yang menimpanya saat tes di Qatar 2 Maret lalu.

Padahal, sebelumnya dia juga sudah sempat mendapat cedera yang memaksanya naik meja operasi. Pada GP Australia bulan Oktober silam, Pedrosa kecelakaan dan lutut kirinya harus dioperasi.

Memang, sejauh ini ada perkembangan positif mengenai cedera tersebut. Tetapi, sudah hampir tiga minggu Pedrosa tak melakukan banyak gerakan pada lututnya, dan hampir empat pekan lengannya tak dibengkokkan.

Ini yang membuat Pedrosa harus absen pada uji coba terakhir pra-musim yang berlangsung pekan lalu di Jerez. Bahkan, pebalap Honda yang sempat menjadi juara di era mesin 800cc tersebut kemungkinan juga tak bisa ambil bagian pada balapan perdana yang berlangsung pada Minggu malam.

"Kami belum tahu banyak karena harus menunggu sampai minggu depan untuk memastikan apakah Dani akan pergi ke Qatar atau tidak. Proses penyembuhan cederanya berjalan baik, tetapi kami harus menunggu," ungkap juru bicara Repsol Honda kepada Crash.net, Kamis (2/4).

Cedera tampaknya selalu akrab dengan Pedrosa. Pada MotoGP musim 2008, dia juga memulainya dalam kondisi cedera patah tangan saat tes di Sepang. Meskipun demikian, dia bisa finis di posisi tiga pada balapan di Qatar dan sempat memimpin klasemen sementara.

Namun, setelah jatuh pada balapan di trek basah pada GP Jerman pertengahan bulan Juli, posisi Pedrosa terus tergeser. Pada klasemen akhir, dia harus puas berada di urutan ketiga, di belakang dua rival utamanya, Valentino Rossi (juara) dan Casey Stoner.

Jika Pedrosa benar-benar tak bisa tampil di seri perdana, maka Honda akan mengandalkan Andrea Dovizioso. Rekan setim Pedrosa ini berada di posisi teratas untuk pebalap Honda, meskipun finis di urutan tujuh dan terpaut 1,522 detik dari Stoner yang menjadi tercepat dan berhak mendapatkan hadiah mobil sport BMW.

Lorenzo Keluhkan Penghilangan Ban Kualifikasi


Mulai musim 2009 ini, MotoGP memberlakukan peraturan baru tentang ban kualifikasi bahwa ban supersoft dihilangkan karena yang digunakan adalah ban tunggal Bridgestone. Hal ini membuat pebalap Fiat Yamaha, Jorge Lorenzo, mengeluh.

Apa pasal? Lorenzo merupakan salah satu pebalap terbaik di ban kualifikasi supersoft. Musim lalu, dia banyak mendapat keuntungan dari pemakaian ban tersebut—dari Michelin—sehingga kerab menempati pole position. Bersama motor YZR-M1, pebalap asal Spanyol itu delapan kali start di posisi depan. Yang empat di antaranya dari pole position dan tiga dari empat itu terjadi di tiga balapan pertama.

Namun, mulai GP Qatar 12 April nanti, semua pebalap sudah harus memakai aturan baru, yakni ban tunggal Bridgestone, sebagai bagian dari upaya pengiritan. Tak ayal, mantan juara dunia kelas 250cc itu merasa seperti tertimpa bencana sehingga dia pesimistis bisa mengulangi raihannya musim lalu.

"Bagi saya, itu tidak begitu baik karena biasanya saya spesialis dalam kondisi ini dan saya dapat melewati lap sangat cepat dengan ban kualifikasi," kata Lorenzo yang tahun lalu terpilih sebagai rookie of the year.

Terbukti kemudian, Lorenzo memang kepayahan dengan ban tunggal. Ia hanya finis di posisi empat dalam sesi simulasi kualifikasi 45 menit di Jerez (Spanyol). Casey Stoner (Ducati) menjadi yang terbaik saat itu dan berhak membawa pulang mobil sport BMW dalam dua tahun berturut-turut.

"Satu hal penting adalah perlombaan, dan akan menjadi lebih penting lagi bagaimana mendapatkan baris pertama untuk memiliki satu peluang posisi yang baik dalam perlombaan," jelasnya.

Kritikan serupa pernah juga dilontarkan seniornya di Yamaha, Valentino Rossi. "The Doctor" khawatir sesi kualifikasi Sabtu sore akan kehilangan gereget tanpa adanya ban kualifikasi supersoft. Tahap terakhir kualifikasi sering kali diwarnai persaingan memperebutkan pole position hingga lebih dari sepuluh kali.

Dengan adanya peraturan baru, maka faktor entertainment itu lenyap. Artinya, kualifikasi tidak dibutuhkan dan para pebalap kini harus mencari posisi start di grid dengan memakai ban balap.

Solusi yang ditawarkan Rossi adalah tetap memakai ban kualifikasi dalam regulasi sekarang agar penikmat MotoGP masih bisa mendapat hiburan hangat pada akhir kualifikasi.

"Saya sangat menyukai ban kualifikasi dan ide saya adalah tetap berpegangan pada peraturan satu ban, tapi mempertahankan ban kualifikasi untuk membantu mengangkat aksi pentas," tambah "The Doctor".